Tak jarang manusia baru menyadari betapa berharganya waktu, ketika dia sudah berusia senja dan tak memiliki banyak waktu lagi. Sesungguhnya merupakan satu kebodohan yang teramat mahal, manakala seseorang membiarkan waktunya lewat begitu saja. Waktu yang lewat, tak mungkin kembali lagi. Itu sebabnya seorang yang bijaksana akan memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya.
Pepatah China mengatakan : Satu inci waktu sama dengan satu inci emas, namun satu inci emas tidak sebanding dengan satu inci waktu. Seorang yang bersikap bodoh dengan menghambur-hamburkan waktunya, dia akan menyesal dan bagaimanapun menyesalinya, tidak akan pernah mengembalikan waktu yang telah lewat. Karenanya mari kita menggunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya.
Didalam waktu yang ada, manusia dipersilahkan untuk bekerja dan bekerja dengan sebaik-baiknya. Jikalau dengan seksama mencermati Alkitab, maka akan terlihat dengan jelas, bagaimana Alkitab mempersilahkan manusia untuk bekerja. Manusia adalah hamba dan Tuhan selaku sang Tuan memberikan kemampuan kepada manusia untuk melaksanakan pelayanan/pekerjaannya. Disinilah seorang kristen, setelahnya menjadi seorang kristen harus semakin memahami realita tersebut. Kritus Tuhan menyatakan dalam Yohanes 9 : ‘Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang, akan datang malam, dimana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja’.
Pernyataan tersebut harus berbicara kuat bagi umat kristiani. Pernyataan ini memberitahukan, bahwa waktu yang ada harus dimanfaatkan dengan serius, karena akan datang malam, dimana tak seorangpun akan dapat melakukan kegiatan kerja/pelayanan. Setiap orang kristen, apakah dia seorang pendeta, apakah dia seorang penatua bidang organisasi, apakah dia seorang aktifis, apakah dia guru sekolah minggu, apakah dia masih muda atau sudah berusia cukup, sesungguhnya semua harus sadar akan kesempatan yang ada guna dipergunakan untuk bekerja/melayani Tuhan.
Betapa naifnya manakala didapati adanya seorang kristen yang malas, yang tak mau melayani/bekerja, yang hanya mau bersenang dan berfoya-foya, kondisi seperti ini merusak kesaksian seorang kristen. Ingatlah bahwa nilai hidup seseorang bukan ditentukan seberapa panjang dia punya umur dan kemudian disebut seorang yang panjang umur. Tetapi nilai hidup seseorang adalah sejauh mana dia sudah mengedepankan kerja/pelayanannya. Camkan.
Satu cetusan dari Thomas A.Edison : Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % kerja keras/keringat. Cetusan ini jelas menjelaskan, bahwa tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras!. Dengan demikian, ketidak seriusan dalam bekerja bukan saja mempengaruhi hasil akhir, namun melawan prinsip Alkitab. Disinilah seorang kristen sejati yang sadar akan panggilan tersebut, dia akan secara serius menggunakan waktunya didalam pelaksanaan kerja/pelayanannya.
Sang Rasul mengatakan : ‘Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkanNya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua..’ Kiranya Tuhan menolong setiap kita, agar boleh menunaikan kewajiban kerja/pelayanan yang dipercayakan dengan baik. Dengan pertolongan Tuhan pula, kiranya satu kali kita didapati Tuhan selaku pekerja yang baik dan setia. Terpujilah Tuhan sekarang dan selamanya.
No comments:
Post a Comment