Wednesday, October 13, 2010

Young, Restless and Reformed

Dicomot dari tulisan pakdokter

Wow! Gw suka banget dengan judul ini. Dari judul tersebut sudah menunjukkan suatu karakter dan filsafat hidup yang membawa kita untuk memuliakan nama Tuhan. Meski bagi pembaca kebanyakan engga ngeh, apaan tuh? The Young and the Restless mungkin udah banyak yang tahu. Itu opera sabun produksi stasiun teve CBS Amrik. Tapi yang ini laen.

Memang benar kalau dipikir sekilas aja, begitu indahnya jika masa-masa melayani Tuhan itu adalah pada masa muda. Selain pada usia muda mempunyai kemauan yang kuat, ideal dan seakan tak ada habis energinya serta mempunyai banyak waktu. Young and restless for the Lord. Bukankah ini yang seharusnya anak Tuhan lakukan dalam pelayanan bagiNya? Tetap semangat dengan api yang berkobar melayani Tuhan hingga orang laen dapat melihat pribadi Kristus dalam hidup orang Kristen sehari-hari.

Sedikit tentang reformasi. Reformasi abad ke-16-17 yang dimotori oleh Martin Luther yang terkenal dengan penempelan 95 tesis pada pintu gerbang gereja Wittenburg yang membuka kedok penyimpangan ajaran dan korupsi yang dilakukan oleh gereja Katolik Roma pada waktu itu.

Reformasi adalah awal babak baru pemurnian iman dan pengajaran dalam gereja Tuhan dan menjadi penentu arah perkembangan Pengajaran dan Teologi di kemudian hari. John Calvin, penerus Martin Luther, adalah salah seorang reformator yang mampu menafsirkan gerakan itu sebagai momen untuk merevitalisasi kehidupan religius dan teologia pada zamannya dan berefek sampai hari ini.

Baginya, kebenaran ajaran dan teologi gereja ditentukan dan didasarkan pada Alkitab dan interpretasinya yang benar. Prinsip Sola Scriptura (hanya berdasarkan Alkitab saja) adalah penentu keberhasilan Reformasi. Dari prinsip ini akan ditemui prinsip-prinsip yang menyertainya, seperti Sola Gratia (keselamatan hanya karena anugerah) dan Sola Fide (diselamatkan oleh iman saja), termasuk Sola Gloria (hanya untuk kemuliaan Allah saja).

Tugas para refomator, khususnya sebagai penafsir dan pengajar teologi yang Alkitabiah, telah berhasil membawa gereja keluar dari mistikisme; corak dominan pengajaran dan teologia abad pertengahan. Para Reformator menolak interpretasi Alkitab secara alegoris (simbolis). Dan para reformator secara realistis memadukan doktrin dan mengajarkannya secara sistematis dan alkitabiah. John Calvin mampu mengajarkan kemuliaan Allah berdasarkan kebutuhan rohani pada zamannya yang secara esensi tidak bisa dilepaskan dari prinsip Alkitab. Gerakan Reformasi itu sangat biblikal karena menekankan pentingnya penafsiran Alkitab secara literal dan historis.

Alkitab dan kedaulatan Allah adalah dasar Reformasi. Karena gerakan Reformasi sangat menekankan Alkitab dan kedaulatan Allah sebagai pusat teologi, maka pada era-era sekarang, teologi Reformasi cenderung menjadi "tolok ukur" untuk menguji teologia-teologia lainnya. Teologi Reformasi "mampu mengukur" konsistensi dan ketepatan, sekaligus mendeteksi penyimpangan berbagai aliran teologi. Dari sinilah prinsip Calvin, "Speak where the Scriptures speak; be silent where they are silent" menjadi terkenal. Prinsip gerakan Reformasi adalah, bahwa Alkitab dan Allah tidak dapat dipisahkan dalam pengajaran dan teologi.

Maka dapat dibayangkan YRR ( Young, Restless and Reformed) udah muda, semangat tanpa lelah dan kembali ke Alkitab tanpa kompromi. Bukan menunggu sudah pensiun maka siap untuk melayani Tuhan, mungkin judulnya jadi laen (not Young anymore, almost Rest - in peace, and has to be Reformed).

No comments:

Post a Comment