Tuesday, May 3, 2011

Hanya Tunduk Pada Tuhan

Ditulis oleh Ev. Sonny Tjandra

Sejak manusia jatuh dalam dosa, ini menjadi titik awal dimana manusia saling tunduk menunduk. Dalam artian : yang kuat menundukkan yang lemah dan yang lemah harus tunduk pada yang menggangap diri kuat. Bahkan manusia menundukkan diri kepada si Setan dan Setan memakai seseorang untuk menundukkan yang lain.

Bagaimanakah relasi manusia dengan Tuhan? Sesungguhnya didalam dosa, manusia tidak lagi tunduk pada Tuhan, sebaliknya tunduk adalah melawan dan terus memberontak kepada Tuhan. Berbicara soal demikian, jika kita mencermati Alkitab dengan seksama, maka jelas terlihat, bagaimana sebelum manusia jatuh dalam dosa didalam Adam, maka manusia itu sudah mengedepankan sikap melawan alias tidak lagi mau tunduk kepada Tuhan.

Kitab Kejadian pasal tiga, dimana kita menjumpai dialog manusia dengan Setan yang memakai ular, maka tatkala manusia menerima pernyataan Setan dan menindak lanjuti anjurannya, maka sesunnguhnya itu merupakan sikap melawan dan memberontak serta tidak lagi bersedia tunduk kepada Tuhan Allah. Seharusnya manusia tunduk dan terus tunduk kepada Tuhan dan bukan kepada Setan. Tetapi sekarang didalam dosa, manusia tunduk pada Setan dan melawan Tuhan. Ironis sekali.

Dengan demikian, maka seorang yang sudah dilahirkan baru dan menikmati hidup yang limpah, seyogjanya dia berbalik dan menata layani hidupnya untuk tunduk dan menundukkan diri senantiasa dihadapan Tuhan serwa sekalian alam. Sekarang tidak ada lagi alasan untuk seorang kristen melawan atau memberontak kepada Tuhan, sebaliknya, terus belajar menundukkan diri dihadapan Tuhan yang berdaulat atas segala sesuatunya.

Namun mengapa dalam realita kehidupan kristen, nampak sekali banyak orang kristen yang sikapnya, bahkan bersikap tidak ada ketundukkan pada Tuhan. Mengapa ? Sudah tentu realita tersebut sangat memperihatinkan dan merusak kesaksian seorang kristen, tapi inilah realitanya. Disinilah dibutuhkan keseriusan seorang kristen untuk kembali pada Alkitab, dalam artian ; belajar secara baik pengajaran Alkitab.

Melalui kembali pada Alkitab, maka akan mengajar, akan membentuk cara pandang kristiani yang Alkitabiah. Sehingga seorang kristen dengan semakin melimpah ajaran dan prinsip kitab suci yang dimengertinya, akan membantunya mengedepankan sikap tunduk dan menundukkan diri dihadapan Tuhan.

Akhirnya sikap tunduk seorang kristen semakin kuat dan dia hanya akan tunduk pada Tuhan saja. Sudah tentu, bukan berarti dia akan bersikap kurang ajar pada sesamanya atau pada yang lebih tua usianya, atau pada sesama yang lebih muda, jelas tidak. Karena dengan semakin memahami ajaran dan prinsip kitab suci, maka dia dapat menempatkan diri secara baik didalam relasi dengan sesamanya. Orang semacam demikian tidaklah takut pada manusia, tetapi gentar dan takut kepada Tuhan yang kepadaNya dia menyembah dan membaktikan diri secara total.

Menengok pada Alkitab ada contoh-contoh yang indah didalam urusan seseorang tunduk hanya pada Tuhan. Salah satu yang tercantum dalam kitab Daniel. Bagaimana seorang Daniel adalah Daniel yang bersedia tunduk dan menundukkan diri hanya pada Tuhan saja. Daniel tidak mengkompromikan diri dengan sikap tunduk yang salah atau tidak bertanggungjawab.

Kehidupan penundukkan diri Daniel pada Tuhan yang baik ini, ternyata mengundang iri hati pada rekan-rekannya dan dirancangnya cara jahat untuk menyebak dan menjatuhkan Daniel. Inilah realita kehidupan dimasyarakat dunia. Namun didalam situasi yang seperti ini, justru kita melihat bahwa sikap penundukkan diri Daniel pada Tuhan bukanlah tanpa pengertian atau asal-asalan atau hanya untuk pamer dan mendapatkan keuntungan, sama sekali tidak.

Memang sikap seperti ini mengundang resiko, bahkan resiko besar, yakni taruhan nyawa. Dan memang akhirnya Daniel harus memilih satu diantara dua jalan. Jalan yang benar dengan tetap hanya tunduk pada Tuhan Allah atau jalan yang salah dan sesat dengan tunduk pada manusia atau setan. Sejarah memberitahukan, bagaimana Daniel mengambil jalan yang lurus, jalan yang benar dengan hanya bersedia tunduk pada Tuhan saja.

Sekalipun ini berurusan dengan nyawa, tetapi Daniel mengambil keputusan hanya pada Tuhan saja dia tunduk dan menundukkan diri. Dan akhirnya Tuhan membukan jalan yang manis dari ketunddukkan dirinya ini. Terpujilah Tuhan !!

No comments:

Post a Comment