Tuesday, December 28, 2021

Bersama Tuhan Segala Sesuatu Mungkin

Beberapa saat yang lalu gw mendengar dari sebuah radio Kristen, sang penyiarnya beberapa kali mengatakan “Segala sesuatu mungkin” all things are possible. Tentu sang penyiar mau mengatakan jangan berputus harapan meski kita sudah di akhir tahun, segala sesuatu mungkin. Gw tahu kalau pernyataan itu biasanya diambil dari ayat Alkitab yang terkenal di Matius 19:26 “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” Bahkan pernyataan itu dijadikan lebih terkenal lagi bagi orang-orang pemikir positif (positive thingking). Disunat menjadi Segala Seuatu Mungkin.

Dengan segala upaya manusia, dengan keuletan, ketekunan, kerja keras, pantang menyerah, mencoba terus…. Segala Seuatu Mungkin. Tentu saja penganut positif thingking biasanya tidak percaya akan Tuhan, tetapi lebih percaya kepada kemampuan manusia. Dan payahnya banyak gereja atau orang Kristen yang juga percaya akan paham ini.

Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Kej 18:14 “Bagi Allah segala sesuatu mungkin” menyatakan keadulatan mutlak dan kuasa Tuhan yang tak terbantahkan. Celakanya lagi banyak orang Kristen yang membajak paham ini menjadi mantra “Bersama Tuhan aku bisa melakukan segala sesuatu” Bersama Tuhan aku bisa! Bersama Tuhan aku bisa sukses, berhasil sesuai kehendakku.Sebuah pengartian yang salah besar! Hanya karena egois kita saja kita pengen Tuhan mengabulkan impian kita. Maka kita membawa-bawa nama Tuhan.

Lalu apa seh arti ayat itu sebenarnya? Ayat 26 itu adalah sambungan jawaban Tuhan Yesus dari pertanyaan orang muda kaya itu lho. Ayat 16, Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Orang yang bertanya itu masih mempunyai paham bahwa manusia bisa masuk sorga dengan menjalankan perbuatan baik. Bukankah masih banyak orang demikian dengan berbuat baik kita akan mendapat pahala dan masuk sorga. Maka manusia berlomba-lomba untuk berbuat baik, tetapi tidak ada satu pun yang bisa berbuat baik dengan sempurna. Manusia berbuat baik kalau ada maunya. Kalau sikon nya baik-baik aja. Kalau kepepet masalah. Kalau mau menyogok Tuhan. Semua itu kagak ada hasilnya. Nyatanya masih ada aja kan manusia yang berbuat jahat. Manusia yang berpikir jahat. Maka manusia gagal. (manusia kagak bisa berbuat baik dengan sempurna, tetapi manusia kagak mau mengakui).

Maka Tuhan Yesus menjawab dengan perumpamaan, “Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Tentu hal ini bukan hanya orang kaya aza, tetapi semua orang! Karena Tuhan Yesus hanya ingin menjelaskan bahwa manusia kagak bisa selamat dengan perbuatan baik. Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan? Tanya murid-muridNya. Hanya karena kasih karunia anugerah pemberian Iman dari Tuhan kepada manusia yang dipilihNya, maka manusia bisa selamat, memperoleh hidup yang kekal.

Tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin. Karena Dia adalah Allah pencipta dan penguasa maka Dia pemberi keselamatan itu. Manusia berdosa udah kagak mungkin menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi Allah ‘bisa’ memberi keselamatan sesuai kehendakNya (bukan sesuai kehendak kita). Itu maksud dari bagi Allah segala sesuatu mungkin.

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,” Ef2:8.

No comments:

Post a Comment