Tuesday, January 25, 2011

Merespon Kasih Yang Mengasihi

Ditulis oleh Ev. Sonny Tjandra

Dalam kehidupan ini ada satu unsur yang harus ada dan sangat penting untuk diabaikan. Sebaliknya unsur tersebut harus mendapatkan kepeduliaan yang sangat. Apakah unsur tersebut? Jawabannya adalah Kasih.

Siapa orang di dalam dunia ini yang tidak butuh dan membutuhkan Kasih ? Sesungguhnya setiap orang membutuhkannya dan membutuhkan di_sepanjang hidupnya. Namun hal yang harus dimengerti, bahwasanya Kasih sejati harus kembali dan bersumber pada Allah. Alkitab mencatat dalam Surat Yohanes : God is Love !

Tetapi sayang seribu sayang, banyak manusia yang tak memahami akan Kasih ini. Sebaliknya memahami, nyata banyak manusia sedang berada dalam kisaran Kasih palsu. Dan berbahas Kasih sejati memang harus di respon.

Kasih Allah adalah Kasih sejati dan didalam kesejatian Kasih tersebut, Allah mengasihi dan terus mengasihi manusia serta semua ciptaanNya. Kasih seperti inilah yang dibutuhkan manusia. Dari sini, tatkala seorang Kristen secara serius mendalami kitab suci, maka dia akan membaca berkenaan dengan realita Kasih ini dan kemudian berusaha untuk meresponnya secara bertanggungjawab.

Semakin maju pemahaman seorang kristen akan Kasih sejati ini, maka dia akan semakin dimampukan untuk merespon secara bagus. Dan dari sinilah seorang kristen mengerti bahwa, dirinya adalah orang berdosa ( orang yang tak layak dikasihi, namun Allah mengasihinya ) sehingga dia akan berusaha mengasihi dan memberikan segalanya bagi Allah yang mengasihinya.

Perhatikan statement seorang William Booth: Satu kali, apa yang menjadi milik William Booth akan menjadi milik Allah! Dan kalimat tersebut diwujudkan dengan totalitas, itu sebabnya Allah sudah berkenan memakai hidupnya menjadi berkat bagi banyak orang sampai hari ini.

Didalam sejarah gereja yang masih terus berlangsung hingga hari ini, maka kita boleh melihat pernyataan-pernyataan kasih yang dikedepankan oleh umat Allah. Bahkan tak jarang prilaku kasih ini mesti berbalas kebencian, kekasaran, kekejaman, bagaikan air susu dibalas dengan air tuba.

Tetapi justru disinilah kasih sejati itu dibuktikan. Sehingga kasih sejati bukan hanya berhenti di perkataan, namun sampai kepada perbuatan.

Seorang kristen yang merespon kasih Allah, dia sebenarnya sedang terus belajar mengenai kelimpahan kasih Allah dan ini sangat menolong didalam menimba pemahaman mengenai Kasih yang sejati. Dengan demikian diharapkan sepanjang hidup yang sisa dari seorang kristen akan diwarnai dengan warna kasih. Seorang kristen yang memahami akan Kasih sejati dia akan bersikap :

1. Belajar dan terus berusaha untuk mengasihi Allah dengan segenap hidup dan kehidupannya. Dan tentunya dia juga akan mengasihi sesamannya dengan serius, bukan dengan kasih yang ber_pamrih, tetapi dengan Kasih sejati.

2. Belajar dan terus berusaha untuk mengasihi pelayanan atau pekerjaan melalui Gereja_Nya. Dan tentunya dengan segenap anggota umat Allah menggarap kepercayaan yang diberikan.

3. Belajar dan terus berusaha untuk mengasihi tugas dan panggilan yang dia terima dari Allah. Dan tentunya dia akan menunaikan semua itu dengan kesungguhan.

4. Belajar dan terus berusaha untuk mengasihi ciptaan yang telah Allah ciptakan. Dan tentunya didalam kasih tersebut dia akan menyayang dan memeliharanya.

5. Belajar dan berusaha untuk mengasihi Allah_sekalipun dia harus membayar harga. Dan tentunya dia bersedia apa saja, sampai memberikan jiwa raganya.

Kiranya Allah menolong setiap kita didalam usaha untuk merespon KasihNya. Terpujilah Allah sekarang dan selamanya.

No comments:

Post a Comment